cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Teras Jurnal
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Teras Jurnal is a journal that communicates the results of research within the scope of civil engineering and scientific development as well as aspects of practitioners. The process of manuscript submission is open throughout the year. All submitted manuscript will be screened with double-blind peer review and editorial review before they are accepted to publish. Teras Jurnal receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach:
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012" : 8 Documents clear
STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL Adzuha Desmi
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.704 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.53

Abstract

Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan. Konsep Nilai Hasil (Eaned Value) adalah sutau metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan jadwal proyek secara terpadu. Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan. Pada proyek pemeliharaan jalan Simpang Raja Bakong - Tanah Pasir, informasi yang didapat saat pelaporan pada minggu ke- 13 adalah Planed Value (PV) = Rp 9,148 milyar, Earned Value (EV) = Rp.7,497 dan Actual Cost (AC) = Rp.8,352 milyar. Pada saat ini kinerja proyek dari aspek biaya dikatakan untung Cost Varian (CV) = - Rp. 0,874 milyar dan Cost Performed Index (CPI) = 1,117 > 1. Dari aspek jadwal, dikatakan proyek ini mengalami keterlambatan Schedule Varian (SV) = - Rp.0,487 milyar dan Schedule Performance Indek (SPI) = 0,939 < 1. Prediksi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan adalah Rp.10,80 milyar, menunjukkan proyek mengalami kerugian karena diatas biaya rencana sebesar Rp. 9.148 milyar. Sedangkan prediksi jadwal yang diperlukan 114 hari, menunjukkan mengalami keterlambatan 2 hari dari rencana.Kata Kunci : planned value, earned value, actual cost, indek kinerja, costvarian
KAJIAN MOBILITAS PENDUDUK PADA SISTEM TRANPORTASI DARAT PASCA TSUNAMI DI PROPINSI ACEH Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.346 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.54

Abstract

Rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana jalan, jembatan dan perumahan penduduk yang hancur akibat tsunami akan berdampak terhadap pola mobilitas dan kebutuhan perjalanan masyarakat. Relokasi pemukiman menjadi komplek-komplek perumahan yang menjadi sumber bangkitan bagi lalu lintas dan membentuk pola-pola mobilitas tersendiri. Kebutuhan sarana transportasi masyarakat khususnya sepeda motor meningkat pesat seiring dengan mudahnya kepemilikan melalui sistem kredit sehingga tingkat permintaan terhadap sepeda motor khususnya cukup signifikan dan memicu terjadinya kemacetan terutama di pusat-pusat kota baik di propinsi maupun di kabupaten/kota. Metode kajian melalui kajian literatur berdasarkan penelusuran dokumen pada instansi terkait yang dihubungkan terhadap literatur referensi dan teori-teori yang dianalisis secara langsung. Hasil kajian menunjukkan bahwa komplek pemukiman berdampak pada terkonsentrasinya aktivitas penduduk pada suatu wilayah sehingga menimbulkan bangkitan baru, peningkatan mobilitas, peningkatan permintaan kenderaan bermotor yang berakibat kepada terjadinya kemacetan pada ruas-ruas tertentu serta tingginya tingkat kecelakaan di wilayah perkotaan. Aspek manajemen sistem transportasi belum ada upaya pemerintah daerah..Rehabilitasi dan rekonstruksi sangat berpengaruh terhadap aksesibilitas sehingga secara signifikan mendukung pertumbuhan ekonomi di propinsi Aceh.Kata Kunci : Mobilitas, Sistem Transportasi
BETON STRUKTURAL MENGGUNAKAN AGREGAT PASIR - BATU ALAM Yulius Rief Alkhaly; Fahrurrazi Fahrurrazi
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.314 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.50

Abstract

Kuat tekan beton, selain dipengaruhi oleh mutu perekat (semen), juga ditentukan oleh mutu agregat yang digunakan sebagai bahan pengisinya. Hal ini terlihat dari komposisi agregat dalam campuran beton mencapai 60% – 75% dari total volume beton. Penggunaan agregat pasir-batu alam (sirtu) tidaklah lazim dalam pembuatan beton struktural. Namun demikian, pada pembangunan beberapa ruko/toko berlantai 2 dan 3 di kota Lhokseumawe ditemukan penggunaan sirtu sebagai agregat untuk beton.Sirtu adalah jenis batuan sedimen yang merupakan campuran kerikil dan pasir yang terjadi secara alami. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan faktor air semen (FAS) pada campuran beton agregat sirtu agar dicapai mutu beton struktural minimal 17 MPa dan memiliki kemudahan pengerjaan yang baik (workability). Sirtu yan g digunakan berasal dari desa Paya Rabo, kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, dengan ukuran maksimum 19 mm. Sirtu ini terdiri dari 73% - 86% pasir dan 14% - 27% kerikil. Semen yang digunakan merek Andalas tipe I. Jumlah sampel beton agregat sirtu yang di uji pada umur 28 hari adalah sebayak 15 buah sampel silinder(150x 300)mm, yang terdiri dari 5 sampel untuk masing-masing FAS 0,58; 0,54; dan 0,47. Sebagai pembanding digunakan 5 buah sampel yang dibuat untuk beton normal dengan FAS 0,58. Rancangan campuran digunakan metode absolute volume dari Portland Cement Association (PCA). Dari hasil pengujian diperoleh kuat tekan beton normal pada umur 28 hari mencapai 24,57 MPa. Pada umur pengujian yang sama, untuk beton sirtu, kuat tekan yang diperoleh untuk masing-masing FAS 0,58; 0,54; dan 0,47 adalah sebesar 17,09 MPa, 23,37 MPa, dan 27,61 MPa. Pada FAS 0,58 dan 0,54 beton agregrat sirtu mengalami penurunan kuat tekan masing-masing sebesar 33,4% dan 4,90% dibanding beton normal. Untuk memperoleh beton agregat sirtu dengan kekuatan 17 MPa, dilakukan interpolasi linier dari hasil pengujian tersebut dan didapat FAS sebesar 0,55. Dari hasil pengujian menggunakan FAS 0,55 didapat kuat tekan rata-rata beton agregat sirtu sebesar 21,60 MPa, dengan slump sebesar 79mmKata kunci: sirtu (pasir-batu), faktor air semen, slump, kuat tekan, beton struktural
STUDI PENGGUNAAN PASIR DAN POZZOLAN ALAM TERHADAP DAYA TAHAN API PAPERCRETE Surya Bermansyah; Yulia Hayati; Lia Mayliza; Rita Ofiani
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.163 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi pozzolan alam terhadap daya tahan api beton kertas (papercrete). Penelitian terdahulu terhadap campuran papercrete komposisi volume semen dan pasir 1 : 3,5 menunjukkan bahwa penggunaan variasi bubur kertas yang optimal pada porsi pasir adalah 62% sehingga komposisi volume semen-pasir-bubur kertas menjadi 1 : 1,3 : 2,2; dengan FAS 0,35. Komposisi volume pozzolan alam yang digunakan adalah dari 1 bagian pasir, yaitu 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Benda uji yang digunakan adalah pelat ukuran 100 cm x100 cm x3,5 cm. Hasil pengujian daya tahan api menunjukkan beton kertas (papercrete) dengan komposisi pozzolan alam 50%, 60% dan 70% tergolong dalam kategori bahan menahan api (fire retardant). Kategori ini tergolong kategori menengah untuk bahan bangunan yang baik berdasarkan ketahanannya tehadap bahaya kebakaran. Untuk beton kertas dengan komposisi pozzolan alam 80%, 90% dan 100% tergolong dalam kategori bahan sukar terbakar (semi noncombustible). Kategori ini tergolong baik untuk bahan bangunan berdasarkan ketahanannya tehadap bahaya kebakaran.Kata kunci: beton kertas, pozzolan alam, daya tahan api.
EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN DI PROVINSI ACEH Muhammad Isya
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v2i4.51

Abstract

Penerapan sistem manajemen mutu terhadap jaringan jalan nasional dan provinsi di Provinsi Aceh tidak terlepas dari penerapan standar mutu untuk mencapai kualitasperkerasan jalan yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu konstruksi jalan. Untuk itu perlu dilakukan kajian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang menentukan pencapaian mutu konstruksi jalan dan pada kajian ini dikhusukan untuk jalan propinsi di wilayah Aceh. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian mutu perkerasan jalan dan evaluasi penerapan sistem manajemen mutu pada pelaksanaan konstruksi jalan di Provinsi Aceh. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner yang selanjutnya diolah dengan metode statistik menggunakan analisis korelasi dan regresi serta uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variabel sumber daya manusia (X1), variabel material (X3), dan variabel prosedur kerja (X5) terhadap mutu pelaksanaan konstruksi jalan (Y). Hasil pengujian regresi diperoleh besar nilai koefisien regresi (R) = 0,965, (rhitung> rtabel) artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu, dengan koefisien determinasi yang didapat: R2= 0,92. Hal ini berarti besarnya pengaruh faktor-faktor terhadap pencapaian mutu adalah sebesar 92% melalui persamaan regresi Y = 6,795 + 0,561X1 – 0,255 X2 + 0,250 X3 - 0,326 X4 + 0,739 X5. Sementara sisanya 8% ditentukan oleh faktor lain. Hasil evaluasi sistem manajemen mutu terhadap pelaksanaan proyek konstruksi jalan di Provinsi Aceh menunjukkan kecenderungan respons positif dari responden dengan lebih dari 60% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyebutkan bahwa sistem manajemen mutu pada pelaksanaan proyek konstruksi jalan di Aceh sudah baik.Kata Kunci : Evaluasi, sistem manajemen mutu, konstruksi jalan
STUDI KOMPARASI PERILAKU STRUKTUR SISTEM RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIK TIPE D TERHADAP SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN Maizuar Maizuar; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.581 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.56

Abstract

Salah satu upaya mengoptimalkan kelebihan struktur baja adalah dengan menggunakan konfigurasi Sistem Rangka Berpengaku Eksentrik (SRBE) sebagai sistem rangka struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bresing eksentrik terhadap perilaku struktur dan membandingkan perilaku struktur SRPMK dan SRBE terhadap beban gempa. Dalam studi ini didesain sebuah portal baja beraturan menggunakan bresing tipe D dengan jumlah lantai 10. Perencanaan didasarkan pada SNI 03-1729- 2002 dan SNI 03-1726-2003. Sebagai pembanding turut didesain gedung yang sama namun tanpa menggunakan bresing agar dapat dilihat pengaruh penambahan bresing eksentrik terhadap struktur tersebut ketika bekerja beban gempa. Hasil analisis menunjukkan bahwa SRPMK dan SRBE memiliki pola mode shape yang hampir sama. Penambahan bresing secara nyata dapat meningkatkan kapasitas struktur terhadap beban lateral secara umum sebesar 28,317% pada sumbu X dan 20,133% pada sumbu Y. Struktur SRBE memiliki kekakuan elastik dan pasca-elastik serta mekanisme pelelehan yang lebih baik dibandingkan struktur SRPMK.Kata Kunci : Komparasi, Perilaku, SRPMK, SRBE
RATIO NILAI SOAKED DAN UNSOAKED CBR SUBGRADE TERHADAP TEBAL PERKERASAN RUNWAY BANDARA MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE Said Jalalul Akbar
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.487 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.52

Abstract

Kekuatan runway dari sebuah bandara sangat bergantung oleh nilai CBR subgrade pada bandara tersebut. Nilai CBR subgrade bervariasi antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Dalam perencanaan perkerasan lentur (jalan atau runway) pemeriksaan terhadap nilai CBR subgrade soaked dan unsoaked perlu dilakukan sehubungan dengan keadaan di lapangan yang terkadang digenangi oleh air hujan. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui sejauh mana penurunan nilai CBR subgrade yang diakibatkan oleh genangan air terhadap nilai CBR tanpa genangan dan hubungannya dengan perencanaan tebal perkerasan. Metode yang digunakan adalah dengan cara pengambilan sample tanah di lapangan untuk diuji (test) nilai CBR di laboratorium dengan menggunakan alat test CBR. Pengujian dilakukan dengan dua cara yaitu test nilai CBR soaked dan nilai CBR unsoaked. Dari hasil penelitian diperoleh ratio nilai CBR subgrade soaked dan nilai CBR subgrade unsoaked adalah 5,64, yang berarti besarnya nilai CBR unsoaked 5,64 kali nilai CBR soaked. Tebal perkerasan total dengan menggunakan nilai CBR soaked adalah 412 mm, sedangkan menggunakan nilai CBR unsoaked adalah 247 mm. Perbedaan nilai CBR subgrade diatas (5,64 kali nilai CBR soaked)) menghasilkan perbedaan nilai total tebal perkerasan yang besar pula ( 412 mm/247 mm = 1,67). Ternyata nilai CBR subgrade pada sebuah runway harus memiliki nilai kualitas yang tinggi dan sesuai dengan beban (pesawat) yang dilayani pada bandara tersebut.Kata kunci: Ratio, CBR soaked,CBR unsoaeked
STABILITAS LAPIS ASPAL BETON AC-WC MENGGUNAKAN ABU SEKAM PADI Said Jalalul Akbar; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.195 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.57

Abstract

AC-WC (Asphal Concrete-Wearing Course) merupakan lapis aspal beton (laston) yang berfungsi sebagai lapisan aus pada sebuah konstruksi perkerasan jalan. Sebagai bahan pengisi pada lapis ini biasanya digunakan abu batu. Pada penelitian ini dilakukan alternatif pengganti bahan pengisi yaitu dengan menggunakan abu sekam padi yang diambil dari limbah hasil pembakaran pada kilang padi. Tujuan penelitian ingin mengetahui seberapa besar perbedaan nilai para meter marshall antara abu batu dengan abu sekam padi sebagai pengganti filler pada campuran aspal panas AC-WC. Metode yang digunakan adalah metode bina marga, dengan membuat benda uji dari kedua campuran sesuai syarat Depkimpraswil (2002) dengan beberapa variasi tertentu, selanjutnya dilakukan pengujian Marshall dilaboratorium. Penelitian ini hanya melihat perbedaan nilai parameter Marshall antara abu batu dengan abu sekam padi.Dari hasil pengujian yang telah dilakukan di laboratorium diporeh nilai parameter marshall sebagai berikut: nilai Density, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient meningkat (lebih besar) pada campuran yang menggunakan abu sekam padi. Kenaikan nilai Density, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient secara merata (optimum) terjadi pada campuran yang menggunakan abu sekam padi 6%. Sedangkan pada campuran abu sekam padi 8% terjadi penurunan nilai stabilitas.Kata kunci: Stabilitas, Laston, Abu Sekam Padi

Page 1 of 1 | Total Record : 8